KEKUATAN IKHLAS DALAM METODE TERAPI JIWA

KALAU ALLAH SUDAH RIDHA, APA SIH YANG NGGAK DIKASIH?

Manusia hanya bisa berencana dan berusaha, adapun hasilnya adalah ketentuan Allah. Maka, beruntunglah kita bahwa dalam penilaian prestasi seorang hamba, Allah menilai prosesnya, bukan hasilnya.

Tugas kita adalah untuk terus menyempurnakan prosesnya (ikhtiar) dan ridha (ikhlas) akan hasilnya. Urusan hasil adalah wewenangnya Allah, sebagai pengatur alam semesta.

Perlu jadi motivasi bagi kita bahwa proses atau ikhtiar dan usaha yang kita berikan tidak akan mengkhianati hasil. Artinya, semakin sempurna usaha yang kita lakukan maka semakin baik pula hasil yang akan kita dapatkan.

Faktanya, namanya manusia, selalu merasa kurang. Adakalanya kita merasa kurang puas dengan hasil yang diperoleh. Ketidakpuasan ini menghasilkan kekecewaan, sehingga tidak lagi bersyukur atas ketetapan Allah.

Dalam riwayat kitab Musnad yang disarikan di buku Thibul Qulub, Klinik Penyakit Hati, karangan Ibnu Qayyim Al- Jauziyyah, Nabi SAW bersabda

"Diantara sebab kebahagiaan manusia adalah istikharah kepada Allah dan ridha terhadap apa yang Allah tetapkan kepadanya. Dan diantara sebab kesengsaraan manusia adalah meninggalkan istikharah kepada Allah dan murka terhadap apa yang telah Allah tetapkan padanya."

Maka Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan bahwa ridha yang bermanfaat adalah ridha setelah ketetapan Allah diturunkan, bukan sebelumnya. Karena menginginkan sesuatu namun belum terlaksana dinamakan al-azm (rencana/keinginan) dan tatkala ketetapan Allah sudah berjalan maka rusaklah keinginan tersebut.

Untuk itulah, Nabi SAW pun berdoa pada Allah agar diberi ridha setelah turunnya ketetapan Allah.

Nabi saja berdoa agar bisa diberi keikhlasan hati. Apalagi kita, manusia biasa ini. Tentu kita lebih butuh, Allah hadirkan keridhaan pada hati kita dalam menerima segala ketetapannya.

Penelitian terbaru saat ini membuktikan bahwa dengan menghadirkan hati dan ikhlas menerima setiap ketetapan yang Allah berikan dalam hidup kita akan melahirkan kebahagiaan di hati.

Beberapa klien yang telah mengikuti terapi emosi dengan metode ikhlas ini, memberikan testomoni bahwa mereka merasakan banyak perubahan dalam dirinya, emosinya semakin stabil, dan kehidupannya jauh lebih tentram.  Pada akhirnya, mereka semakin merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Masya Allah.

Semoga dengan semakin ridhanya kita ada ketetapan Allah, maka Allah pun semakin ridha pada kita. Tau kan, bila Allah sudah ridha, apa sih yang nggak Allah kasih? Jadi tugas kita adalah berusaha untuk selalu membuat Allah ridha pada diri kita.

Alhamdulillah 😍

By: Sukmadiarti Perangin-angin,M.Psi.,Psikolog
Wa 081362359651

#positiveconsulting
#konseling
#terapiemosi

0 komentar:

Posting Komentar