BAHAGIAKAN ORANG LAIN MAKA KITA AKAN LEBIH BAHAGIA LAGI

Bahagia akan hadir saat bisa membahagiakan orang lain.

Saat dimana kita tidak lagi hanya berfokus pada kebahagiaan diri, tapi sudah beralih ke bagaimana cara membahagiakan orang lain.

Saat dimana kita tidak lagi hanya berfokus pada masalah kita sendiri, namun sudah bisa beralih pada mendoakan jalan keluar atas masalah orang lain, khususnya yang mengalami masalah sama dengan kita.

Saat dimana kita memberi, sementara kita juga sedang membutuhkannya.

Saat dimana kita memberi apa yang kita suka, pada orang lain yang juga menyukainya.

Sesungguhnya, itulah bahagia sejati.
Bahagia yang hanya bisa dipahami dengan hati.
Bahagia yang hanya bisa dirasakan saat kita sudah mengamalkannya.
Bahagia yang bisa semakin besar saat kita telah merasakan dahsyatnya ketenangan dan balasan atas bahagia yang kita beri pada orang lain.

Raihlah bahagia itu.

Seorang guru saya berbagi kisahnya, bahwa selama ini ia hanya fokus menyelesaikan masalahnya. Kebetulan ia punya anak autis.

Ia berdoa untuk kesembuhan dan kebaikan anaknya. Fokus terus pada masalah dan anaknya.

Sampai suatu ketika ia mendapat ilmu, bahwa masalah itu datangnya dari Allah. Ada pesan yang ingin Allah sampaikan pada diri kita. Pahami dan cari itu.

Masalah bukan untuk dilawan tapi untuk diterima. Maka terima dulu masalahnya dengan ikhlas. Raih ketenangan dan cobalah bersyukur atas masalah yang dihadapi.

Beliau pun kemudian menerima masalah tersebut dengan ikhlas. Karena Allah yang beri masalah pasti pula Allah yang mempunyai jalan keluarnya.

Maka ia terus ikhtiar mendekat pada Allah agar Allah ridho padaNya.

Lalu beliau mendapat ilmu baru lagi, bahwa kita punya masalah. Orang lain pun punya masalah. Jangan hanya fokus pada masalah kita. Tapi cobalah mendoakan orang lain yang juga punya masalah, yang juga sama dengan kita. Doakan mereka

Maka sejak itu ia fokus mendoakan teman-temannya yang juga punya anak autis. Ia doakan kesehatan kesembuhan kebaikan bagi anak-anak autis yang ia kenal, dan ia pun juga mendoakan orangtua anak-anak tersebut agar diberikan ketenangan dan jalan keluar dalam menerima kondisi anaknya.

Masya Allah
Pagi ia berdoa seperti itu
Dan sorenya Allah langsung menjawab doanya. Sore itu, anaknya yang selama ini belum bisa bicara, sudah bisa bicara. Sepatah dua kata. Dan kini, anak tersebut bahkan sudah hafal 4 juz alquran. Semua atas ijin Allah.

Masya Allah
Semua atas kuasanya Allah
Tiada yang mustahil bagi Allah

Maka jangan sandarkan hati kita pada metode, pada manusia, pada harta, ataua pada apapun. Sandarkan saja semua harapan, doa, dan masalah kita pada Allah yang maha kuasa. Maka keajaiban akan datang.

Insya Allah

By: Sukmadiarti Perangin-angin,M.Psi.,Psikolog

#bahagia #happiness #psikologi #autisme #seft
View Post