Menjadi Pendengar Yang Empatik



Setiap kita pastinya pernah menjadi tempat curhat bagi orang lain. Entah itu dari anak, pasangan, orangtua, teman atau lainnya.

Sebaliknya, ada kalanya pula diri kita juga mencari tempat curhat yang nyaman. Bisa kepada pasangan, orangtua, sahabat, guru atau profesional.

Tahukah Bunda, beberapa hal yang menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih teman curhat diantaranya adalah faktor kepercayaan dan kenyamanan. Percaya bahwa apa yang ia sampaikan nantinya tidak akan bocor atau disalah gunakan. Nyaman karena  ia merasa akan "dimengerti" oleh teman curhatnya apapun masalah atau persoalan yang ia ungkapkan nantinya.

Apakah selama ini diri kita sudah menjadi teman curhat yang terpercaya dan nyaman?

Ada sebuah tips yang saya dapatkan dari buku Seven Habit nya Stephen Covey bahwa MENJADI PENDENGAR YANG EMPATIK bisa memberi kenyamanan bagi lawan bicara kita. Cara ini bisa kita gunakan saat mendapati ada orang lain yang curhat kepada kita.

Pendengar yang empatik artinya ia berusaha memahami dan mengerti apa yang dialami dan dirasakan oleh teman bicaranya. Ia mencoba memahami kondisi teman bicaranya bukan dari versi dirinya sendiri melainkan dari versi temannya itu.

Menjadi pendengar yang empatik membuat kita mampu melihat persoalan dari kacamata orang lain. Dengan cara itu, kita tidak lagi mudah menghakimi mereka. Tapi yang terjadi adalah memahami dan mengerti. Sehingga respon yang kemudian akan muncul menjadi lebih bijak.

Orang yang curhat merasa lega karena telah melepaskan kegundahannya juga merasa tenang karena mendapat respon yang menentramkan.

Setiap orang ingin dimengerti. Menjadi pendengar yang empatik akan membantu kita untuk bisa mengerti orang lain lebih baik lagi.

Semoga Bermanfaat

Sukmadiarti Perangin-angin
#parentingschool
#positiveconsulting #konsultasi

0 komentar:

Posting Komentar