Sebab Dan Solusi Mengatasi INNER CHILD


Inner child adalah luka psikologis yang disebabkan oleh perasaan sedih/benci/marah/tidak suka yang begitu mendalampada diri seseorang yang terjadi di masa lalu, terpendam sampai ke dalam alam bawah sadar, dan efeknya dapat mempengaruhi perilaku orang tersebut di masa depan.

Tidak dipungkiri bahwa setiap manusia bisa saja memiliki inner child dalam dirinya. Hanya saja kadarnya pastilah bberbeda-beda. Karena setiap manusia pasti tidak luput dari masa lalu. Baik itu masa lalu yang meninggalkan bekas bahagia atau luka.

Jika masa lalu itu banyak memberikan bahagia tentu tidak menjadi masalah. Berbeda halnya, jika masa lalu itu banyak meninggalkan bekas luka, tentu akan berbahaya bagi perkembangan diri seseorang.

Jika luka itu berupa luka fisik, akan mudah menemukan obatnya. Bisa dibeli di apotek, toko herbal, atau ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan penanganan.

Menjadi sulit jika luka itu adalah "luka psikologis", karena akan membekas ke dalam jiwa seseorang dan bisa terbawa sepanjang masa jika tidak segera ditangani.

Tidak mudah menyembuhkan luka psikologis. Karena terkadang orang yang mengalami tidak menyadari atau mengabaikan saja luka psikologis yang dialaminya.

Menjadi lebih parah ketika luka itu hadir sejak masa kecil. Bila orang tua tidak membantu anak untuk menangani dan mengobati luka psikologis ini tentu akan masuk jauh ke alam bawah sadar dan berefek panjang pada perkembangan anak.

Luka psikologis di masa kecil, seringkali disebabkan oleh orang-orang terdekat anak. Baik itu orang tua, kakek- nenek, teman sekolah, sepupu, dan sosok lainnya yang sering berinteraksi dengan anak sehari-hari.

Anak yang di bully di rumah atau sekolah, korban broken home, mengalami penolakan, diabaikan, penuh tekanan, dicubit, dipukul, dibentak, adalah beberapa contoh kejadian yang dapat meninggalkan luka psikologis pada anak.

Luka psikologis yang diperoleh pada masa kecil inilah yang sering disebut dengan INNER CHILD.

Luka masa lalu yang tanpa sadar sudah masuk ke alam bawah sadar seseorang dan akan kembali muncul saat ia menemukan suatu kondisi yang kurang lebih sama dengan kondisi masa lalu.

Kebanyakan muncul saat seseorang telah berumah tangga dan memiliki anak. Inner child tentang kondisi rumah tangga, hubungan dengan pasangan, hubungan dengan anak, akan terpanggil dan terbayang akan gambaran kondisi masa lalu yang dialami dan dirasakan sebelumnya.

Sehingga tidak jarang, anak yang dahulu melihat orang tua mengasuh dengan keras, kasar, mudah marah, ketika kini memiliki anak akan mengadopsi perilaku tersebut pada anaknya.

Tidak jarang pula anak yang dahulu melihat orang tuanya tidak harmonis, ketika menikah akan menjadi seorang yang paranoid pada pasangannya, mudah curiga, mudah tersulut emosi, dan menjadi kurang harmonis pula pada pasangannya kini.

Luka psikologis memiliki efek yang sangat besar dalam kejiwaan seseorang kini dan nanti.

Sama halnya dengan luka fisik, luka psikologis juga butuh untuk segera ditangani, diobati, dan dipulihkan kembali. Agar luka itu tidak menjadi semakin parah dan bisa kambuh sewaktu-waktu bila terus diabaikan.

Untuk itu, penting bagi setiap diri untuk mengenali dan segera menyadari luka psikologis yang ia rasakan.

Ketika menyadari bahwa ada suatu kejadian yang membuat diri terluka hati, perasaan tersakiti, merasa kecewa, benci, marah, tersinggung, segera kenali penyebabnya dan lakukan pengobatan sedini mungkin.

Jangan biarkan rasa itu "hilang sendiri oleh waktu" tanpa penanganan. Karena bila belum secara sadar diobati maka luka itu sesungguhnya masih tersimpan.

Banyak kita lihat pasangan yang kemudian bercerai karena mengalami puncak pertengkaran hebat.

 Biasanya pemicunya adalah masalah sepele.  Namun masalah-masalah yang terjadi sebelumnya, ikut memperbesar masalah kecil yang ada.

 Sehingga masalah yang tadinya sepele menjadi besar ketika emosi negatif yang "terpendam" selama bertahun-tahun akhirnya ke luar semua pada puncaknya dan semakin sulit untuk ditangani.

Lantas apa yang harus dilakukan segera ketika mengalami luka psikologis?

Dalam ajaran Islam dikenal dengan istilah Tadzkiyatun nafs yaitu MENSUCIKAN JIWA. Dalam istilah psikologi disebut dengan SELF HEALING.

Caranya adalah dengan MENYADARI terlebih dulu luka atau kesalahan diri.

Adanya kesadaran ini akan membantu diri untuk melakukan PENERIMAAN atas segala yang telah terjadi.

Setelah menerima, berusaha untuk MEMAAFKAN, baik terhadap kesalahan yang dilakukan oleh orang lain mau pun kesalahan oleh diri sendiri.

MEMPERBAIKI DIRI dan berusaha tidak mengulangi atau mengingat kembali kesalahan yang lalu.

Tidak ada seorang pun yang dapat kembali dan mengubah masa lalu. Tapi, setiap orang punya kebebasan untuk memilih berdamai dengan masa lalu dan memiliki masa depan yang bahagia dan penuh cinta.

Allah tidak melihat masa lalu seseorang tapi Allah melihat proses dan hasil akhir kehidupan manusia.

Semoga masa lalu yang pernah ada tidak membuat diri menjadi lemah, tapi sebaliknya semakin menguatkan diri untuk lebih hebat di masa depan dengan memetik hikmah dari setiap kejadian yang ada.


By: Sukmadiarti Perangin-angin,M.Psi
#parentingschool

0 komentar:

Posting Komentar