Sudahkah Kita Membahagiakannya?



Bila saat ini, hidup terasa susah, usaha berkali-kali gagal, pernikahan bermasalah, hati gelisah, pikiran kacau, rezeki tak lancar, coba di cek, bagaimana hubungan kita dengan orang tua?

Boleh jadi, kita merasa hubungan yang ada baik-baik saja, menurut pandangan kita. Tapi bisa jadi, yang dirasakan dan diterima orang tua berbeda!

Bila saja ada sedikit rasa kecewa dan tidak ridho di hati orangtua pada kita, maka siap-siaplah hidup kita akan menjadi lebih sulit.

"Ridho Allah terletak pada ridho orangtua." Kala orangtua tidak ridho dengan sikap, keputusan, perilaku, dan perkataan kita, maka cukuplah itu menjadi penghalang kesuksesan kita di dunia dan akhirat.

*

Bayangkan, sejak kecil hingga dewasa, semua kebutuhan kita dipenuhi oleh orangtua. Bahkan setelah lulus kuliah, dan menikah pun terkadang masih dibiayai oleh orangtua. Selanjutnya mau bekerja dan buka usaha, masih juga orangtua ikut memberikan apa yang bisa ia berikan.

Padahal, ketika anak sudah baligh, harusnya sudah bisa membiayai dan mengurus kebutuhannya sendiri. Seharusnya malah sudah harus berbakti dan membantu orang tua. Tapi, namanya orangtua, kasihnya sepanjang masa. Tak bertepi.

*

Kita sebagai anaklah yang harus peka, sadar, dan tau diri. Cukuplah sebelum menikah, kita membebani mereka walau mereka tidak merasa terbebani dengan segala apa yang sudah mereka berikan. Kitalah yang harus tau diri.

Ketika menikah, kita diharapkan sudah dewasa, sudah bisa dilepas dan sudah punya tanggung jawab atas diri dan keluarga kita sendiri. Tidak lagi bergantung pada orang tua, walau mereka punya berbagai kelebihan. CUkup.

Targetkan diri kitalah kini yang seharusnya membalas dan berbakti pada mereka. Tidak lagi membebani mereka. Saatnya kita memberi dan membantu apa yang kita bisa, dan membahagiakan mereka di masa tuanya.

*

DI masa tuanya, orang tua ingin memiliki kebebasan waktu. Bisa bebas beribadah, bebas berkeliling ke mana ia mau. Bisa  bebas bersilaturahim ke rumah teman, melihat cucu, dan lainnya.

Bila ada kesempatan untuk membahagiakannya, ambillah kesempatan itu.

Ridho Allah terletak pada ridho orangtua. Jangan menghindar dari orangtua. Jangan menjauh darinya saat ia membutuhkan. Jadilah anak yang berbakti.

Bila bingung bagaimana cara membahagiakannya, tanyakan pada mereka bagaimana cara agar mereka ridho pada kita? Tanyakan pada mereka apa yang bisa kita lakukan agar mereka bahagia.

Apakah mereka bahagia bila kita tingal bersama mereka, atau mereka tinggal bersama kita?

Ataukah mereka bahagia bila kita membantunya meneruskan usaha  yang telah dirintisnya?

Apakah mereka bahagia bila kita memperbaiki komunikasi kita dengannya, mendengar nasehat dan masukannya sepenuh hati?

Lakukanlah apa pun juga, selama itu baik dan bisa membuat orangtua ridho.

*

Setiap orangtua pasti menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan pada anak-anaknya. Itu sudah pasti.

Walau mungkin, ada cara, sikap, perilaku, perkataan, dan keputusannya yang mungkin berbeda dan bertentangan dengan yang kita pahami, bersabarlah dengan itu.

Karena bisa jadi yang baik menurut pandangan kita, belum tentu baik. Dan yang buruk dalam pandangan kita, bisa jadi baik. Orangtua dengan pengalaman dan hati nuraninya terkadang bisa membaca lebih jauh dari apa yang kita ketahui.

*

Ingin hidup lebih sukses dan bahagia?

0 komentar:

Posting Komentar