Jalani Long Distance Marriage Dengan Bahagia


Jalani Long Distance Marriage dengan Bahagia

Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat dan memperbaiki komunikasi lahir dan batin. Cara ini juga bisa berlaku bagi semua pasangan, tidak hanya yang LDM.

Komunikasi lahir dilakukan dengan membuat "jadwal khusus" untuk menyapa pasangan. Contohnya pagi hari saling mengingatkan/menyapa di waktu shubuh. Lalu malam/sore hari selepas jam pulang kantor. Sesekali bisa juga saat jam makan siang.

Lebih utama dirutinkan pada jam2 tertentu. Misal kalau biasa jam 5 ya setiap hari kurleb begitu. Tujuannya, pasangan akan "kecarian" saat biasanya dihubungi di jam tersebut tapi misal karena sesuatu tidak dihubungi. Sehingga menambah kemesraan diantara keduanya.

Mengenai waktu ini kemudian sesuaikan dengan kondisi masing2. Ada kondisi dimana pasangan berada di luar negeri sehingga komunikasi menjadi lebih sulit, baik karena biaya ataupun signal. Ini bisa disepakati kapan waktu untuk saling menyapa bagi keduanya.

 Selanjutnya adalah *komunikasi batin*. Ini yang utama. Komunikasi batin sebagaimana sudah disinggung diawal ialah melalui DOA. Doakan pasangan kala rindu, sedih, tak nyaman, dan di segala situasi ketika tiba-tiba teringat pasangan. Doakan yang baik-baik untuk pasangan tercinta walau mungkin sedang dalam kondisi tidak nyaman (misal sedang bermasalah).

Selain doa yang bisa dilakukan untuk memperkuat komunikasi batin adalah dengan SALING MENJAGA HATI. Jaga diri dari segala hal yang bisa mengotori hati.  Apakah itu dari tontonan, pikiran, atau lisan. Tontonan yang melenakan baiknya dihindari. Misal: drama korea, infotainment gosip, dan sejenisnya.

Jaga pula pikiran dari angan-angan panjang. Dan jaga lisan dari hal yang negatif.

Saat masing-masing pasangan mampu menjaga komunikasi lahir dan batin, maka rahmat Allah akan selalu hadir. Kita akan diberikan ketenangan saat menjalani LDM apapun kondisinya.

💐💐💐

Cerita sedikit ya

Terus terang, saya baru menjalani LDM ini sejak Agustus 2018 lalu, kurang lebih sudah berjalan 6 bulan ya. Disebabkan suami mutasi kerja.

Awalnya, setiap kali suami mutasi, saya dan anak-anak selalu ikut. Tapi kali ini, karena alasan khusus, kami memilih untuk menjalani LDM sementara waktu.

💝💝💝

Awalnya nggak pernah kepikiran akan menjalani LDM. Biasanya kalau ditinggal rapat beberapa hari ke luar kota saja, sudah merasa nggak nyaman.

Jadi dulu, sebelum merasakan sendiri LDM ini, sering merasa takjub gitu ke pasangan yang LDM. "Kok bisa ya mereka menjalaninya," begitu dalam pikiran saya dulu.

Pada akhirnya, saya pun merasakannya juga 🤭

💝💝💝

Nah, dari pengalaman LDM ini saya tertarik untuk berbagi. Ditambah ada latar belakang psikologi dan kemampuan menulis, saya coba untuk sharing
Mengapa? Karena ternyata banyak lho pasangan yang  menjalani atau akan menjalani LDM ini. Baik karena alasan pendidikan, pekerjaan, usaha, daqwah atau lainnya.

Sehingga saya merasa semua kita butuh ilmunya, butuh persiapan, bekal, dan gambaran tentang LDM. Dengan bekal mumpuni dan belajar dari pengalaman orang lain tentu akan lebih siap dan bisa menjalani fase LDM dengan lebih bahagia 😇

💝💝💝

Alhamdulillah buku tentang LONG DISTANCE RELATIONSHIP telah rampung kami susun.

Sudah dibuka Pre Order untuk pemesanan bukunya. Bagi Ayah Bunda Yang tertarik dan ingin memiliki atau memberikan bukunya sebagai hadiah bisa japri saya ya di WA 081362359651

0 komentar:

Posting Komentar